Chandra Diancam Akan Dihabisi Ditahanan , Benar-benar cicak sudah masuk lambung buaya dan akan dilenyapkan..
Sepenggal percakapan tajam terdengar dalam sebuah rekaman yang diperdengarkan ke publik oleh majelis hakim Mahkamah Konstitusi dalam sebuah sidang di Jakarta, Selasa 3 November 2009. Percekapan ini menyerempet nama Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Selian itu berseliweran pula nama Ritonga yang diduga adalah AH Ritonga, Wakil Jaksa Agung.
Dalam penjelasan staf Komisi Pemberantasan Korupsi di dalam sidang itu, disebutkan si pembicara dalam rekaman itu tak lain adalah Anggodo Widjojo, adik tersangka korupsi Anggoro Widjojo, bos PT Masaro, dan seorang wanita yang “diduga Yuliana Gunawan”. Siapa Yuliana? belum ada penjelasan lengkap soal ini. Tapi perannya terdengar sangat penting.
Misalnya, dalam satu percakapan dia bertanya begini, “Tadi pak Ritonga telepon, besok dia pijet di Depok, ketawa-ketawa dia, pokoknya harus ngomong apa adanya semua, ngarti? Kalau gak gitu, kita yang mati, soalnya sekarang dapat dukungan dari SBY, ngerti gak.?” Lalu dia bicara lagi, ““Kita semua, Pak Ritonga, pokoknya didukung , jadi KPK nanti ditutup, ngerti ga?.“ Sesi rekaman soal ini, bisa disimak di sini sesuai dengan yang diperdengarkan di Mahkamah Konstitusi
“Yang, tadi Pak Ritonga tak telpon, besok itu rapat jam 09.00 WIB,” kata seorang perempuan yang dihubungi Anggodo di nomor 081898XXXX pada 28 Juli 2009 pukul 21.08 WIB.
Rekaman itu diputar di sidang Mahkamah Konstitusi (MK) Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (3/11/2009).
Mungkin karena belum jelas, Anggodo pun kembali bertanya dengan perempuan yang belum diketahui namanya itu tentang pertemuan dengan Ritonga. “Terus janji Pak Ritonga jam berapa?” tanyanya.
“Ya pagi, nunggu dia sebentar,” kata perempuan itu.
“Ya, jam 08.00 WIB aja berangkatnya,” jawab Anggodo.
Anggodo Widjojo merasa senang ketika Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Rianto dijadikan tersangka dan ditahan. Adik buron kasus korupsi KPK Anggoro Widjojo itu pun memuji Truno 3 yang diduga adalah Susno Duaji.
“Ternyata Truno 3 komitmennya tinggi sama saya,” katanya dalam percakapan dengan seorang pria.
Hal itu terungkap dalam rekaman dugaan kriminalisasi pimpinan KPK yang diputar di sidang Mahkamah Konstitusi (MK) Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (3/11/2009).
Si lelaki yang diajak berbicara Anggodo pun menanyakan status Chandra dan Bibit. “Saiki non aktif (sekarang nonaktif),” jawab Anggodo.
Bahkan sempat ada ancaman akan menghabisi Chandra. “Sesuk nek Chandra dilebokno, malah tak pateni neng njero (besuk kalau Chandra dimasukkan (ke tahanan) malah akan kuhabisi di dalam),” kata salah satu orang dalam perbincangan itu.
“Aku yo musuhan (aku juga bermusuhan). Yang jelas pengkhianatan bukan dari kita,” lanjutnya.
Ref: Vivanews, Detik, El-Shinta
Memang rusak negara kalau pemegang wewenang dan kekuasaan bisa dibeli dengan uang dan pijet, apalagi kalau yang mijet wanita, Sering kita jumpai orang orang sakti yang mampu mengatur para pejabat hanya dengan imbalan uang dan mengorbankan rasa keadilan serta amanah jabatan, lebih rendah dari martabat seorang pelacur
- REKAMAN PEMBICARAAN ANGGODO PART-1 ( Durasi 9 menit 43 detik )
- REKAMAN PEMBICARAAN ANGGODO PART-2 ( Durasi 8 menit 13 detik )
- REKAMAN PEMBICARAAN ANGGODO PART-3 ( Durasi 13 menit 52 detik )
- REKAMAN PEMBICARAAN ANGGODO PART-4 ( Durasi 9 menit 13 detik )
- REKAMAN PEMBICARAAN ANGGODO PART-5 ( Durasi 11 menit 31 detik )
- REKAMAN PEMBICARAAN ANGGODO PART-6
Sumber: http://ruanghati.com/2009/11/03/mp3-rekaman-kriminalisasi-kpk-aggodo-susno-di-mk/
Aucun commentaire:
Enregistrer un commentaire